Meskipun lahan tersebut milik perusahaan, warga tetap menyuarakan keresahan mereka. Tumpukan material tersebut dianggap membahayakan, khususnya bagi anak-anak yang masih sering bermain di area itu. Selain debu yang beterbangan dan mengganggu kenyamanan, warga juga khawatir akan risiko tertimbun atau terjatuh di antara gundukan pasir dan batu.
Tak hanya itu, warga juga mencurigai bahwa pasir yang ditumpuk mengandung limbah batu bara. Kecurigaan ini menambah kekhawatiran karena limbah batu bara dikenal berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Mereka meminta pihak terkait segera menyelidiki kandungan material tersebut.
"Ini memang tanah perusahaan, tapi dulunya sering dipakai warga buat main bola. Sekarang jadi penuh pasir dan batu. Kami takut ada anak yang celaka, apalagi katanya ada limbah batu baranya juga," ujar salah satu warga yang turut serta dalam aksi demo.
Warga mendesak pihak perusahaan segera memberikan penjelasan dan menindaklanjuti keluhan ini dengan tindakan nyata. Mereka juga meminta pemerintah desa dan instansi lingkungan hidup setempat turun tangan untuk melakukan investigasi terhadap dugaan limbah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Perusahaan Kurnia maupun aparat desa terkait tuntutan warga.
Jurnalis : Nanda jasika SD
Editor : Taufik Fatulloh
Pimred : Edy Hunter
0 Comments