CILAME, KBB, Tabloidbesty.pw — Dalam suasana yang penuh rasa syukur dan semangat kebersamaan, peringatan hari jadi ke-4 Paguyuban Pejuang Pemekaran Peduli Kabupaten Bandung Barat (P4KBB) berlangsung sukses hari ini di Sekretariat P4KBB, berlokasi di Ruko Jalan Cikupa Cibatu RT 03 RW 06, Desa Cilame, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dengan mengusung tema “Tasyakur Binni’mah dan Penguatan Sinergi Membangun KBB Amanah”, kegiatan ini sekaligus menjadi ajang menjalin silaturahmi dan pelayanan sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis, yang diikuti lebih dari 300 warga. Layanan kesehatan ini terselenggara atas kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.
Anggota DPRD KBB, Tuti Turimayanti, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan kegiatan tersebut. Secara khusus, ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati KBB, Ketua DPRD, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BPBD, Camat Ngamprah, serta berbagai unsur masyarakat dan lembaga yang turut mendukung.
Dalam sambutannya, Tuti juga menyampaikan sejumlah catatan penting sebagai refleksi dan masukan bagi kemajuan Kabupaten Bandung Barat ke depan:
1. Pembenahan Tata Kelola Pemerintahan
Tuti menekankan bahwa pemerintahan yang profesional harus berlandaskan sistem meritokrasi, di mana pengisian jabatan didasarkan pada kemampuan, kelayakan, serta integritas. Penempatan pejabat harus sesuai dengan bidang keahlian dan mematuhi aturan yang berlaku, bukan karena kepentingan pribadi maupun golongan.
2. Reformasi Birokrasi Menyeluruh
Ia juga menyoroti perlunya pembenahan birokrasi di semua jenjang, baik struktural maupun fungsional, demi mewujudkan visi "KBB Amanah" dari Bupati dan Wakil Bupati. Pengisian jabatan yang masih kosong dinilai mendesak agar pelayanan publik tidak terganggu.
3. Fokus pada Peningkatan IPM
Pembangunan daerah harus difokuskan pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), khususnya pada aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Ia juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan infrastruktur seperti jalan kabupaten, bangunan sekolah, kantor kecamatan, serta penuntasan status aset tanah desa.
4. Kepemimpinan yang Inklusif dan Responsif
Momentum Milangkala ke-4 ini menjadi pengingat bahwa kepemimpinan di KBB harus bersifat terbuka, tanggap, serta mampu membangun kekompakan antara eksekutif dan legislatif. Tuti menggambarkan pentingnya kerja sama seperti tim sepak bola yang saling mendukung untuk mencapai tujuan pembangunan dan pemekaran.
Mengakhiri pernyataannya, Tuti berharap bahwa sinergi yang tercipta dalam acara ini bisa menjadi fondasi kerja sama yang lebih kuat antara masyarakat dan pemerintah dalam membangun Kabupaten Bandung Barat yang unggul dan berdaya saing.
“Semoga silaturahmi ini memberi manfaat besar dan menjadi titik awal dari kolaborasi yang lebih erat demi kemajuan Bandung Barat,” ujarnya.
Apung Hidayat, Tokoh Perintis KBB, menyampaikan:
“Kelak dalam sejarah, kita harus mengakui bahwa ada pejuang yang terdokumentasi secara resmi, dan ada juga yang tidak. Saat itu, yang tampil di depan hanyalah sebagian kecil dari para pejuang.”
“Oleh karena itu, ada dua sisi cerita. Saya pribadi mengalami bahwa jumlah pejuang tidak hanya terbatas pada tiga orang seperti yang kerap disebut-sebut. Faktanya, banyak sosok yang turut berjuang tanpa tercatat secara administratif, namun kontribusinya sangat besar.”
“Yang utama bukan siapa orangnya, tetapi semangat perjuangan itulah yang perlu diwariskan dan dilanjutkan oleh generasi berikutnya. Kesadaran untuk melanjutkan perjuangan para pendiri KBB menjadi penting dalam membangun daerah ini secara utuh.”
“Masyarakat kini menuntut agar cita-cita para pendiri direalisasikan melalui pembangunan yang menyentuh berbagai aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur hingga pemberdayaan sumber daya manusia. Semua harus diperhatikan secara menyeluruh
Jurnal : Taufiq Nugraha
Editor : Taufik Fatulloh
0 Comments