Tanggapan Edy Hunter Pimred Tabloid besty tentang Perang Iran-Israel, Semua tentang ini!....

Tabloid Besty | 17/06/25 Tanggapan Saya sebagai Warga Indonesia tentang Perang Iran dan Israel serta Konflik Israel–Palestina

Sebagai warga negara Indonesia, saya sangat prihatin dan sedih melihat konflik berkepanjangan yang terus terjadi di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel. Ketegangan militer yang terjadi bukan hanya merugikan kedua negara yang terlibat secara langsung, tetapi juga membawa dampak besar terhadap stabilitas kawasan dan kemanusiaan global.

Perang ini tidak bisa dilepaskan dari akar persoalan yang jauh lebih lama, yaitu konflik antara Israel dan Palestina. 

Konflik tersebut telah berlangsung selama puluhan tahun, menimbulkan penderitaan yang sangat dalam bagi rakyat Palestina, dan memicu reaksi dari berbagai negara, termasuk Iran, yang dikenal sebagai salah satu pihak yang vokal mendukung perjuangan rakyat Palestina.

Ketika eskalasi antara Iran dan Israel terjadi, kita bisa melihat bahwa ini bukan semata soal dua negara, tapi juga mencerminkan ketegangan ideologi, politik, dan perjuangan atas keadilan yang belum terselesaikan di Palestina. 

Sayangnya, dalam konflik seperti ini, yang paling banyak menjadi korban adalah rakyat sipil—anak-anak, perempuan, dan warga tak bersalah yang tidak tahu menahu tentang kepentingan geopolitik.

Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi perdamaian, Indonesia sejak awal menolak segala bentuk penjajahan dan penindasan, termasuk terhadap rakyat Palestina. 

Konstitusi kita pun menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Oleh karena itu, saya berharap agar seluruh pihak dapat menahan diri, mengedepankan dialog dan solusi damai, dan menghentikan kekerasan yang tidak pernah membawa kemenangan sejati.

Saya juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus peduli, bijak dalam menyikapi informasi, dan tidak terpancing provokasi yang bisa memecah persatuan kita. 

Doa dan solidaritas kita selalu bersama para korban konflik, terutama rakyat Palestina, yang hingga hari ini masih berjuang mempertahankan hak dan martabat mereka.

Jurnal : Taufiq Nugraha

Pimred : Edy Hunter