Ticker

5/recent/ticker-posts

Mencapai Kemandirian Gula dan Bioetanol: Presiden Jokowi Menetapkan Target Baru untuk Indonesia


Tabloid Besty Bandung
-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan tujuan baru untuk meningkatkan produksi gula dan mencapai kemandirian gula di Indonesia. Selain itu, Jokowi juga berkomitmen untuk meningkatkan produksi bioetanol, yakni bahan bakar nabati yang dihasilkan dari tebu.




Tujuan ini diresmikan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No 40/2023 tentang Percepatan Kemandirian Gula Nasional dan Produksi Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel). Perpres ini mulai berlaku pada tanggal 16 Juni 2023.





Perpres tersebut dikeluarkan dengan tujuan mencapai kemandirian gula nasional, memastikan keberlanjutan pasokan bahan baku dan bahan penolong industri, serta meningkatkan kesejahteraan petani tebu. Upaya percepatan kemandirian nasional menjadi hal yang diperlukan.





Selain itu, tujuan lain dari Perpres ini adalah untuk mencapai kemandirian energi dan mendorong penggunaan energi bersih melalui penggunaan biofuel. Oleh karena itu, peningkatan produksi bioetanol dari tebu menjadi perlu.





"Batas waktu untuk mencapai kemandirian gula konsumsi sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 1 ayat (2) adalah tahun 2028," seperti yang tertulis dalam Pasal 3 ayat (3) Perpres No 40/2023 yang dikutip pada Selasa (20/6/2023).





Lebih lanjut, Pasal 3 ayat (4) menetapkan, "Batas waktu untuk mencapai kemandirian gula industri sebagaimana dijelaskan dalam Pasal I ayat (2) adalah tahun 2030."





Sementara itu, peningkatan produksi bioetanol ditargetkan akan tercapai pada tahun 2030.





Oleh karena itu, Presiden telah memerintahkan pembuatan peta jalan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, yang akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait, BUMN, dan pemerintah daerah.





Peta jalan tersebut harus selesai dibuat dalam waktu paling lambat 6 bulan sejak berlakunya Perpres No 40/2023.





Peta jalan tersebut akan mencakup upaya peningkatan produktivitas tebu nasional menjadi 93 ton per hektar. Saat ini, rata-rata produktivitas nasional sekitar 70 ton per hektar.





Sebelumnya, target untuk mencapai kemandirian gula awalnya ditetapkan pada tahun 2020, namun kemudian mundur menjadi tahun 2024. Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan program intensifikasi dan ekstensifikasi lahan tebu untuk mencapai kemandirian gula.





Saat ini, Presiden Jokowi menetapkan target baru untuk mencapai kemandirian gula. Di sisi lain, Indonesia saat ini merupakan negara pengimpor gula terbesar di dunia.





Data Departemen Pertanian AS (USDA) menunjukkan bahwa impor gula Indonesia pada tahun 2022/2023 mencapai 5,8 juta ton, meningkat dari 5,46 juta ton pada tahun 2021/2022. Dengan volume impor tersebut, Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara pengimpor gula di dunia, diikuti oleh China yang mengimpor sebanyak 4,4 juta ton pada periode 2022/2023.


Pada tahun ini, perkiraan impor gula Indonesia mencapai sekitar 5,6 juta ton. Impor tersebut mencakup gula mentah (raw sugar) baik untuk konsumsi maupun proses pengolahan, serta impor gula konsumsi yang ditugaskan oleh pemerintah.



Editor : Taufik Fatulloh




Post a Comment

0 Comments

Terkini