Bandung Barat, BESTY NEWS,- Kondisi TPA Sarimukti saat ini kritis dan telah melebihi kapasitas atau overloaded.
Padahal TPA Sarimukti seluas 25 hektare itu akan digunakan hingga 2023 atau hingga TPPAS Legok Nangka beroperasi.
Pada saat hujan deras, armada pengangkut sampah pun mengeluhkan dengan keadaan TPA seperti ini yang mungkin saja bisa menjadikan kecelakaan ataupun bisa berakibat fatal.
Akibatnya jalanan licin dan longsoran sampah sempat meluber ke jalan sehingga menjadi kendala bagi armada pengangkut sampah.
Setiap hari, TPA Sarimukti menambah 2.000 ton sampah baru dari 400 rit armada yang berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kota Cimahi.
Pihaknya dengan segala keterbatasan anggaran harus mengatasi dinamika yang terjadi. Dia pun akan melihat ketersediaan anggaran untuk bisa menambal kekurangan di Sarimukti.
disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi Jawa Barat Prima Mayaningtias.
yang dilakukan DLH adalah melakukan perluasan dan peningkatan kapasitas tapi dengan intensitas timbulan sampah yang semakin bertambah sementara sarana dan prasarana kami terbatas, pembangunan masih belum bisa dilakukan.
"Sarana dan prasarana lain seperti alat berat, alat angkut, bulldozer dan beberapa alat berat di sini kondisinya sangat terbatas dan kondisinya tidak laik. Saya mengimbau kepada seluruh pemerintah daerah kota yang membuang sampahnya di Sarimukti untuk bersama-sama melakukan upaya pengurangan dari sumbernya,” kata Prima.
Dengan demikian sisa waktu sebelum tahun 2023 Sarimukti dapat digunakan dengan optimal. Pasalnya pada 2023 Sarimukti akan ditutup seiring beroperasinya TPPAS Legok Nangka.
“Saya mohon bapak ibu semua sebagai penanggung jawab pengelolaan sampah di kabupaten kota mari bekerja sama dengan provinsi dan tolong pikirkan kondisi Sarimukti yang sudah sangat kritis ini. Saya mohon perhatian, kerjasama, empatinya untuk semua pihak karena masalah sampah ini tanggung jawab bersama,”ujar Prima.
0 Comments