Tabloid Besty/Bandung barat | Sebuah kegiatan sosial yang digelar oleh SMAN CILILIN, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, menimbulkan polemik. Hal ini dipicu oleh dugaan tindakan arogan dari salah satu guru sekaligus Humas sekolah, yang disebut telah bersikap tidak pantas terhadap wartawan yang sedang melakukan peliputan, pada Selasa (20/5).
Dadan, perwakilan dari salah satu media online, mengungkapkan bahwa guru bernama Agus Muhrom semestinya tidak bersikap kasar, apalagi menyampaikan pernyataan yang menyudutkan wartawan di hadapan pejabat, guru, dan masyarakat. “Seolah-olah kami meminta uang, padahal itu tidak benar,” ujar Dadan.
Ia menambahkan, “Kami merasa direndahkan oleh pernyataan Agus Muhrom, apalagi beliau adalah guru senior yang seharusnya memahami pentingnya saling menghormati. Kami tidak pernah meminta imbalan sepeser pun selama meliput. Masalah ini akan kami laporkan ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.”
Sementara itu, Ute, jurnalis dari media online lainnya, turut memberikan keterangan. Ia mengatakan bahwa wartawan yang hadir mencatatkan namanya dalam daftar kehadiran yang kemudian diserahkan kepada Kepala Sekolah, Aep Saepudin. “Tak lama setelah itu, Agus Muhrom datang dan dengan nada tinggi menuding kami melakukan pemerasan dan pungli, padahal kami hanya menyerahkan daftar hadir,” jelasnya.
Rahmat Hidayat, seorang pemerhati pendidikan, juga angkat bicara. Ia menilai pernyataan dari pihak sekolah, terlebih dari seorang guru, sangat tidak pantas. “Guru adalah pendidik, seharusnya bisa menjaga sikap dan etika dalam berkomunikasi,” katanya.
Diketahui sebelumnya, SMAN CILILIN juga sempat menjadi sorotan karena adanya dugaan guru yang memerintahkan siswanya menggambar alat kelamin. Kini, masalah baru kembali muncul.
“Kasus seperti ini tak boleh dibiarkan. Harus ada tindakan tegas terhadap guru yang bersangkutan. Rekan-rekan jurnalis harus bersatu dan melaporkan insiden ini agar diproses sesuai Undang-Undang ASN. Perlu diingat, profesi wartawan dilindungi oleh UU No. 40 Tahun 1999,” tambah Rahmat.
Di akhir wawancara, Dadan menegaskan bahwa pihaknya bersama sejumlah wartawan lainnya sepakat untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum agar kejadian serupa tidak terjadi lagi terhadap jurnalis lain.
Kutipan : Informan News
0 Comments