-->
Sabtu 12 07 2025

AFP


 

Iklan

Piala Dunia U20 di Batalkan dan deretan Sanksi FiFA kepada indonesia Tahun 1962

Media Besty Group
Sunday, April 2, 2023, April 02, 2023 WIB Last Updated 2023-06-22T21:17:16Z
masukkan script iklan disini

Bandung barat- Pada tahun 1962, FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia atas campur tangan pemerintah dalam urusan sepakbola. Presiden Sukarno menolak sanksi tersebut dengan alasan bahwa sepakbola tidak boleh dipisahkan dari politik.





Presiden Sukarno menyatakan bahwa sepakbola adalah bagian dari perjuangan politik nasional dan menganggap sanksi FIFA sebagai campur tangan dalam urusan dalam negeri Indonesia. Dia menolak untuk mematuhi sanksi FIFA dan mempertahankan keputusannya dengan tegas.





Sanksi FIFA terhadap Indonesia berdampak besar pada sepakbola Indonesia. Tim nasional Indonesia tidak bisa berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Dunia 1966 dan dilarang berpartisipasi dalam kompetisi internasional selama beberapa tahun.





Namun, Indonesia kemudian berhasil mendapatkan pengampunan dari FIFA dan kembali berpartisipasi dalam kompetisi internasional pada tahun 1970 setelah Presiden Sukarno meninggal dunia dan pemerintah Indonesia yang baru menyetujui persyaratan dari FIFA.





Setelah Indonesia mendapatkan pengampunan dari FIFA pada tahun 1970, tim nasional Indonesia kembali berpartisipasi dalam kompetisi internasional seperti Piala Asia dan Pra-Piala Dunia. Namun, performa tim nasional Indonesia tidak sebaik sebelumnya, dan prestasi sepakbola Indonesia mulai menurun.





Selama beberapa dekade setelahnya, sepakbola Indonesia mengalami berbagai masalah termasuk korupsi, kekurangan dana, dan kurangnya pengembangan infrastruktur sepakbola. Namun, di era terbaru, pemerintah dan pengurus sepakbola Indonesia berupaya untuk memperbaiki kondisi sepakbola Indonesia dengan melakukan reformasi dan program pembangunan yang lebih baik.





Saat ini, sepakbola Indonesia terus berkembang dan semakin populer di kalangan masyarakat. Tim nasional Indonesia berhasil lolos ke Piala Asia 2023 setelah menempati posisi kedua di Grup G kualifikasi Piala Asia. Semoga, sepakbola Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi salah satu kebanggaan bangsa di masa depan.





Terkait dengan sejarah penolakan sangsi bola oleh Presiden Sukarno ke FIFA, keputusannya pada saat itu memang menimbulkan polemik di kalangan masyarakat Indonesia dan FIFA. Namun, banyak pihak juga menghargai keputusan yang diambil oleh Presiden Sukarno pada saat itu karena dipandang sebagai upaya untuk mempertahankan integritas nasional Indonesia.





Selain itu, keputusan Presiden Sukarno juga dipengaruhi oleh pandangan ideologisnya yang menganggap bahwa olahraga, termasuk sepakbola, adalah sarana politik dan perjuangan nasional. Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh gerakan Non-Blok dan pandangan politiknya yang tercermin dalam filsafat Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang dipegangnya.




masukkan script iklan disini

Dalam konteks sejarah Indonesia, penolakan Presiden Sukarno terhadap sanksi FIFA juga dapat dilihat sebagai bagian dari perjuangan negara-negara Asia dan Afrika untuk mengatasi imperialisme dan neo-kolonialisme dari negara-negara Barat. Indonesia pada saat itu merupakan salah satu negara pendiri Gerakan Non-Blok dan aktif dalam perjuangan anti-kolonialisme dan anti-imperialisme.





Namun, meskipun penolakan Presiden Sukarno terhadap sanksi FIFA dapat dipahami dalam konteks sejarah dan politiknya, namun sebagai sebuah organisasi yang bertanggung jawab atas regulasi sepakbola di dunia, FIFA memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada negara-negara anggotanya yang melanggar aturan dan regulasi FIFA.





FIFA sebagai badan pengatur sepakbola di dunia memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi kepada negara-negara anggotanya yang melanggar aturan dan regulasi FIFA. Namun, dalam kasus penolakan sanksi bola oleh Presiden Sukarno, FIFA dianggap telah campur tangan dalam urusan dalam negeri Indonesia.





Hal ini kemudian menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat dan sepakbola Indonesia, karena pada saat itu, sepakbola Indonesia merupakan salah satu kebanggaan nasional dan sangat mempengaruhi persatuan dan kesatuan bangsa.





Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan antara Indonesia dan FIFA membaik dan kembali menjalin kerja sama. Saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara anggota FIFA dan berpartisipasi dalam berbagai kompetisi internasional.





Selain itu, dalam upaya meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia, pemerintah dan pengurus sepakbola Indonesia juga telah melakukan berbagai program pembangunan infrastruktur, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan kualitas tim nasional.





Dalam beberapa tahun terakhir, sepakbola Indonesia juga semakin populer di kalangan masyarakat, terutama setelah diresmikannya Liga 1 sebagai liga utama sepakbola di Indonesia. Semoga, dengan upaya yang terus dilakukan, sepakbola Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik di masa depan.


Jurnal : Taufik Fatulloh


Komentar

Tampilkan

Terkini

+